
IT Solutions – Digitalisasi Jaringan di Industri Supply Chain
February 8, 2021
Internet Unlimited Karawang Pintar: Stadion Singaperbangsa
February 22, 2021Karawang, Jawa Barat. PT Wahana Internet Nusantara (BNET) pada Jumat, (12/02) melakukan kunjungan ke Desa Karangligar, Kec. Teluk Jambe Barat, Karawang, wilayah yang paling parah terdampak banjir akibat curah hujan yang meningkat sejak Jumat (05/02) petang lalu. Pada kesempatan kunjungan yang diwakili oleh Human Capital Manager Rahdianto, Marketing Manager Zulfah, dan Finance Manager M. Ichsan ini ditujukan untuk mencari tahu kebutuhan dari para pengungsi sekaligus menyerahkan bantuan tersebut pada kesempatan yang sama dengan diwakilkan kepada tenda pengungsian Badan Penangggulangan Bencana Daerah (BPBD). Di momen tersebut, BNET memberikan bantuan berupa 130 unit alat untuk kebersihan, 5 karton keperluan sanitasi bayi dan manula, 17 unit bahan makanan, 10 karung beras, dan 10 karton bahan makanan.
Dalam kesempatan itu, Koordinator Pelaksana BPBD Karawang Hafiz Nurohman, menyampaikan kondisi terkini yang menitikberatkan pada proses pembersihan rumah dari lumpur pasca kebanjiran. Selain itu, selain kekurangan stok bahan bakar untuk memasak, ia menegaskan perlu adanya kepedulian dari para pemuda Karawang untuk berpartisipasi bahu-membahu dalam membantu warga yang terdampak banjir. “Kita berharap para pemuda berinisiatif untuk langsung bergerak. Ini kampung kita, kampung bersama,” ujar Hafiz di sela-sela diskusi dengan tim perwakilan BNET.

Di tenda pengungsian BPBD Karawang, BNET diwakilil oleh Human Capital Manager Rahdianto berharap bantuan yang diberikan dapat bermanfaat untuk dipergunakan oleh pengungsi dalam membersihkan perumahannya ataupun digunakan selama di tenda pengungsian. “Desa Karangligar sangatlah dekat dengan pusat kota. Semoga bantuan kami yang sederhana ini dapat meringankan beban para pengungsi.”
Sebagai informasi, Desa Karangligar berada atau diapit dua aliran air, Sungai Cibeet dan Sungai Citarum. Akibat curah hujan yang terus meninggi, debit air di kedua sungai tersebut meningkat hingga 2 meter sehingga menenggelamkan puluhan dan bahkan ratusan rumah di desa tersebut. Ada sekitar 8.648 jiwa di 39 desa dari 17 Kecamatan yang mengungsi ke tenda pengungsian ataupun rumah warga yang tidak terdampak banjir. Berdasarkan data dari BPBD, desa yang dikenal sebagai lumbung padinya Karawang ini, 11.044 rumah warga terendam banjir.